Selasa 24 Desember 2024

Momen Haru Hari Jadi Ke-195 Batam, Rudi Berpelukan Amsakar

Batam, Keprikini.com - Momen haru terjadi padaperingatan...

Rudi Serahkan Insentif Tokoh Agama, Titip Jaga Kekompakan demi Batam

Batam, Keprikini.com - Wali Kota Batam H...

Pengamat Sebut Pilkada bagai Berburu di Kebun Binatang

Pilkada 2024Pengamat Sebut Pilkada bagai Berburu di Kebun Binatang

KEPERIKINI.COM – Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengemukakan pencalonan kontestasi pilkada seharusnya punya makna dengan adanya ruang kebebasan yang luas layaknya hutan. Akan tetapi, yang terjadi saat ini justru partai politik seperti berburu dalam sebuah kebun binatang.

“Tak ada ruang kebebasan karena sudah seperti masuk kerangkeng semua,” kata Lili, Senin, 12 Agustus 2024. Baginya, pilkada yang dipilih secara terbuka oleh masyarakat pada kenyataannya tetap menjadi permainan segelintir elite. Hal itu tak ubahnya dengan mekanisme pilkada terdahulu yang dipilih oleh DPRD lewat ruang tertutup.

“Ketika kemudian diubah menjadi pemilihan langsung yang bersifat terbuka dan kompetitif, dalam implementasinya ternyata tertutup juga, direkayasa oleh segelintir elite oligarki,” imbuh Lili.

Lili menyebut pilkada secara langsung yang dimulai pada 2005 lalu tak lagi sepenuhnya terbuka. Sebab, dalam praktiknya, tetap direkayasa sedemikian rupa. Ia mengatakan masyarakat sebagai pemilih hanya menjadi penonton saja.

“Rakyat pemilik kedaulatan hanya menjadi penonton, tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya.

Secara terpisah, sebelumnya Surya Paloh menekankan pentingnya menjunjung tinggi perlakuan yang adil bagi seluruh pihak pada Pilkada 2024. Sebagaimana lazimnya kompetisi, Surya mengatakan pilkada tidak akan terasa indah jika para calon kepala daerahnya sudah ditentukan oleh pihak tertentu sejak awal.

Ia menganalogikan pencalonan kepala daerah kekinian dengan aktivitas berburu di kebun binatang. Padahal, kompetisi yang sehat seharusnya digambarkan dengan berburu di hutan.

“Kita mencari rusa, yang satu bilang, ‘kita cari harimau’, yang satu bilang, ‘cari gajah’. Di mana kita berburu? Kita langsung asosiasi kita berpikir berburu di hutan. Dia bilang, ‘tidak, itu sudah tidak laku lagi, yang paling efektif itu berburu di kebun binatang’,” papar Surya.

“Kita tinggal pilih. Pilih harimau sudah pasti dapat, gajah ada. Kalau kompetisi ibarat berburu di kebun binatang, sudah enggak indah lagi itu kompetisinya,” imbuh Surya. (*/HQ1)

Lihat Artikel Lainnya

Cek Tag Lain:

Artikel Populer