Tanjungpinang, Keprikini.com – Silaturahmi dan kampanye dialogis Pasangan Calon Gubernur Kepri, Rudi Rafiq selalu membeludak. Pun, sambutan hangat dan teriakan menang menggema karena masyarakat sadar menginginkan calon pemimpin yang bekerja.
Masyarakat Kepri, dalam analisis media ini, Rabu (23/10/2024), tampaknya sudah dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana H. Muhammad Rudi selama jadi Wali Kota Batam menjadi seorang pemimpin yang bekerja.
Rudi sadar betul bahwa menjadi wali kota bukan sekadar menjadi penguasa. Itu sebabnya sejak awal memimpin Batam tahun 2014, Rudi langsung bekerja. Bahkan jauh sebelumnya, sejak menjadi pendamping Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.
Alhasil pembangunan dan kemajuan Batam sekarang menjadi perbincangan banyak pihak dan berhasil menjadi magnet bagi Kepri dan Indonesia. Tak terkencuali kesan itu datang dari Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Adik kandung Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka tersebut secara khusus turun ke Karimun untuk mengampanyekan Rudi Rafiq agar masyarakat setempat memilihnya. Kaesang berpikir simpel saja, siapa yang membuat Batam seperti sekarang, maka itulah yang pas untuk memimpin Kepri.
Kaesang yakin betul Rudi Rafiq akan mampu bekerja memajukan Kepri, khususnya mengubah ibu kotanya. “Di situlah kita yakin, pak Rudi akan mampu membuat nama Kota Tanjungpinang bisa besar, sama besarnya dengan Kota Batam,” tutur Kaesang, Senin (7/10/2024).
Kaesang yakin dengan Rudi Rafiq karena keduanya termasuk pemimpin yang bekerja, bukan semata pemimpin yang berkuasa atas daerahnya.
Dalam literatur Islam, pemimpin yang bekerja sejalan dengan kriteria pemimpin yang Rasulullah Muhammad SAW inginkan dan beri jabatan di masa lalu.
Khalid bin Walid dan ‘Amr bin Ash yang baru masuk Islam, Rasulullah memberikannya jabatan sebagai pimpinan militer, padahal ilmu keislaman mereka berdua belum mamadai. Namun, ternyata keduanya dianggap kuat bekerja dan mampu menjaga amanah. Sebaliknya, orang sealim Abu Hurairah yang sangat kuat hafalan hadisnya dan banyak mendampingi Rasulullah SAW tidak diberi jabatan apa-apa.
Semangat Hasan bin Tsabit membela Islam juga tidak masuk kriteria orang yang layak memegang pimpinan atau jabatan. Tentu lagi-lagi karena tidak masuk kriteria pemimpin bekerja seperti yang Nabi canangkan.
Alquran menggambarkan pemimpin yang bekerja haruslah orang yang kuat dan terpercaya. “Sesunguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya,” (QS Al-Qashas: 26). (*KK1)