Prosesi Sumpah Setia Melayu di Depan Zuriat Raja di Pulau Penyengat Tanjungpinang
Tanjungpinang, Keprikini.com – Puluhan perahu bermesin atau pompong memadati laut Tanjungpinang pada Ahad pagi (10/11/2024). Pompong tersebut membawa penumpang menuju Pulau Penyengat.
Mereka jadi saksi dalam acara Sumpah Setia Melayu di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Pagi itu, Zuriat Raja Penyengat menggelar prosesi tersebut. Hadir calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Muhammad Rudi dan H Aunur Rafiq (Rudi Rafiq).
Sebelum acara sakral Sumpah Setia Melayu, Rudi Rafiq ziarah ke makam Raja Hamidah atau Engku Putri, Raja Ali Haji, dan Raja Haji Fisabilillah.
Usai ziarah, barulah rombongan menuju ke lokasi kampanye dialogis yang juga jadi tempat acara pembacaan Sumpah Setia Melayu.
Tiba di lokasi acara, calon gubernur Rudi Rafiq beserta rombongan, mendapat sambutan antusias masyarakat yang hadir memadati lapangan tempat kampanye.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, gelaran peristiwa besar ini berlangsung. Tokoh-tokoh penting hadir di acara dan ikut serta menyaksikan Sumpah Setia Melayu yang Rudi Rafiq ucapkan.
“Kami berkomitmen untuk melestarikan budaya, memajukan daerah, menjaga persatuan, serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Melayu dan seluruh rakyat Kepri,” kata Rudi Rafiq.
Janji mereka disambut dengan kesetiaan, harapan, dan dukungan dari masyarakat. Pemimpin dan rakyat harus selalu bersatu, sebagaimana mata hitam dan mata putih yang tidak terpisahkan.
Pemimpin yang bijaksana adalah contoh bagi rakyat, tempat bertanya dan mengadu, serta berperan dalam menegakkan janji dan menciptakan perdamaian.
Tetesan air mata, warga yang hadir melihat dan menyaksikan langsung prosesi sumpah setia yang Rudi Rafiq ucapkan, membuat suasana benar-benar hikmat.
𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗧𝗼𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗣𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘆𝘂 𝗱𝗶 𝗞𝗲𝗽𝗿𝗶
Sumpah Setia Melayu yang Rudi-Rafiq ucapkan tersebut menjadi bagian dari ingatan bangsa Melayu dan akal budi yang akan terus terkenang.
“Sumpah Setia Melayu ini telah diucapkan paslon Rudi-Rafiq, dan telah diamanahkan untuk Rudi Rafiq yang amanah menerima sumpah ini”.
Peristiwa ini menjadi tonggak penting yang menuntun pemimpin dan rakyat Melayu untuk terus menjaga, memelihara, dan membangun kawasan ini dengan pencapaian yang gemilang.
Sejarah itu berulang. Seperti Sumpah Setia Sang Sapurba dan Melayu-Bugis, ikrar dan semangat yang sama kembali bergema di Pulau Penyengat.
Di hadapan masyarakat, keluarga, kerabat, serta pendukung dan simpatisan, Rudi Rafiq, mengucapkan sumpah dan janji mereka.
Mereka berkomitmen untuk melestarikan budaya, memajukan daerah, menjaga persatuan, serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Melayu dan seluruh rakyat Kepri.
Janji mereka disambut dengan kesetiaan, harapan, dan dukungan dari masyarakat. Pemimpin dan rakyat harus selalu bersatu, sebagaimana mata hitam dan mata putih yang tidak terpisahkan.
Pemimpin yang bijaksana adalah contoh bagi rakyat, tempat bertanya dan mengadu, serta berperan dalam menegakkan janji dan menciptakan perdamaian. (*/KK1)