KEPRIKINI.COM – Pemerintah pusat menargetkan penyelesaian 41 Proyek Strategis Nasional (PSN) di 2024. Perkiraan nilainya mencapai Rp 499 triliun. Satu di antara PSN itu berada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Tahun ini kita masih dorong, karena presiden minta percepat,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo di kantornya, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Wahyu mengatakan penyelesaian proyek-proyek itu guna memastikan tidak ada yang pembangunannya mangkrak. Untuk mempercepat penyelesaian, lanjut dia, pemerintah mengupayakan agar pengadaan tanah bisa cepat dan menjamin tersedianya anggaran.”Misalnya dengan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), itu kita pantau agar pembiayaan sudah terjamin,” imbuh dia.
Wahyu mengatakan proyek PSN tersebut meliputi pembangunan jalan tol, bendungan, hingga pembangunan kawasan. Dia mencontohkan target penyelesaian pembangunan kawasan akan dilakukan hingga lokasi tersebut bisa segera dikeluarkan izin usaha kawasan industrinya.”Kalau izin sudah keluar, maka tentunya kawasan itu siap menerima tenant,” ujarnya.
Adapun, berdasarkan data yang dipaparkan Kemenko Perekonomian, penyelesaian PSN pada 2024 terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang diselesaikan sebelum Presiden Jokowi lengser pada 20 Oktober 2024, sebanyak 31 PSN. Sementara itu, 10 PSN lainnya ditargetkan rampung hingga akhir 2024.
Berikut ini merupakan daftar PSN yang ditargetkan selesai di akhir masa jabatan Jokowi.
Sektor Jalan Tol (3 proyek)
1. Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (Rp 4,5 T) Maret
2. Jalan Tol Kisaran – Tebing Tinggi Tahap 1 (Kisaran – Indrapura Rp6,07 T) Februari
3. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh – (Rp 16,5 T) Juni
Sektor Transportasi (2 proyek)
4. Benoa Maritime Tourism Hub (Rp 6,14 T) Oktober
5. Pengembangan Pelabuhan Teluk Palu (Rp 1,16 T) Februari
Sektor Bendungan dan Irigasi (14 proyek)
6. Bendungan Pamukkulu, Sulsel (Rp 1,9 T) Semester I
7. Bendungan Lausimeme, Sumut (Rp 741 M) Semester I
8. Bendungan Marga Tiga, Lampung (Rp 871 M) Semester I
9. Bendungan Temef, NTT (Rp 1,27 T) Semester I
10. Bendungan Leuwikeris, Jabar (Rp 2,04 T) Semester I
11. Bendungan Sidan, Bali (Rp 421 M) Semester I September
12. Bendungan Keureuto, Aceh (Rp 1,73 T) Semester I
13. Rehab Daerah Irigasi Glapan, Jateng (Rp 729 M) Juli
14. D.I. Baliase, Sulsel (Rp,1,3T) Januari
15. Bendungan Jlantah, Jateng (Rp 996 M) Semester II
16. Bendungan Jragung, Jateng (Rp 2,8 T) Semester II
17. Bendungan Bulango Ulu, Gorontalo (Rp 850 M) Semester II
18. Bendungan Way Apu, Maluku (Rp 1,6 T) Semester II
19. Bendungan Meninting, NTB (Rp 823 M)
Sektor Energi (1 proyek)
20. Konstruksi Tangki Penyimpanan LPG (Rp 1,2 T) Februari
Sektor Kawasan
21. KI Bantaeng, Sulsel (Rp 155 T)** Semester I
22. KI Kendari, Sultra (Rp 17,9 T) Semester I
23. KI Tanah Kuning, Kaltara (Rp 4,01 T) September
24. KI Takalar, Sulsel (Rp 6,8 T) September
25. KI Jorong, Kalsel (Rp 500 M) Semester I
26. KI Kuala Tanjung, Sumut (28,87 T) September
27. KI Indonesia Pomalaa Industry Park, Sultra (100 T)
28. KI Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), Sulteng (Rp 91,7 T)** Semester I
29. KI Pulau Ladi, Kepri (Rp 3,12 T) – PT Ladi Kawasan Industri mitra dengan Evonik September
30. Kawasan Terintegrasi Bakauheni, Lampung (Rp 4,7 T) Agustus
31. KI Pupuk Fakfak, Papua Barat (23,25 T)
Ditargetkan selesai 20 Oktober sampai Desember 2024
1 Pelabuhan Sorong senilai Rp 121,9 miliar,
2 Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur senilai Rp 272 miliar,
3 Bendungan Tigadihaji di Sumatera Selatan senilai Rp 2 triliun,
4 Bendungan Bener di Jawa Tengah senilai Rp 2,06 triliun,
5 Bendungan Bagong senilai Jawa Timur senilai Rp 709 miliar,
6 Bendungan Manikin di Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp 2,06 triliun,
7 Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat senilai Rp 1,3 triliun
8 Bendungan Rukoh dan Bangunan Pengarah Rukoh di Aceh senilai Rp 1,01 triliun,
9 Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Glapan di Jawa Tengah senilai Rp 728 miliar, dan
10 Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Lematang di Sumatera Selatan senilai Rp 2 miliar.
(kk1)